Refleksi
Kritis Filosofis Sumpah Pemuda pada Era Kontemporer
Oleh: Cristian Febrianto
Harianja (Sekfung Pendidikan Kader BPC GMKI Cab. Yogyakarta Masa Bakti
2016-2018)
Kami putra dan putri
Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra
dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra
dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Tanggal
28 November adalah sebuah peringatan yang mungkin semua masyarakat Indonesia
sudah mengetahuinya. Pada tanggal itu di Jakarta telah terjadi sebuah
pergerakan persatuan pemuda Nusantara yang menginkan adanya persatuan.
Pergerakan tersebut dilaksanakan oleh berbagai organisasi pemuda dari berbagai
suku bangsa yang terdapat di bumi Nusantara ini. Pemuda dengan semua semangat
juangnya terus mewarnai tiap aktivitas persatuan demi terwujudnya tanah air
yang satu, bangsa yang satu, dan adanya bahasa persatuan.
Sumpah
yang telah dilaksanakan pada 89 tahun yang lalu ini, sudah menjadi darah dan
daging tiap masyarakat Indonesia. Pada saat itu perjuangan pergerakan Sumpah
Pemuda adalah sebagai alat untuk melawan kolonialisme. Pada zaman kolonial hal
yang menarik sebagai alat kolonialnya adalah perpecahan antar lini suku bangsa.
Oleh sebab itu pihak kolonial dalam hal ini adalah Belanda yang saat itu
menjejah Nusantara, memakai politik adu dombanya untuk terus memecah belah suku
dan bangsa yang ada di Nusantara. Alat perpecahan antara suku bangsa itu menjadi politik Belanda yang sangat
ampuh, untuk tetap eksis di dalam koloninya. Hal ini terbukti Belanda mampu
menjejah selama 350 tahun lamanya. Menurut saya ini adalah suatu landasan
fundamental terjadinya pergerakan dan persatuan ini. Pemuda yang terdiri dari
berbagai organisasi yaitu: Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak,
Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, dan Pemuda Kaum
Betawi. Mereka semua yang terdiri dalam organisasi tersebut adalah, pencetus
rasa persatuan yang ada di dalam diri tiap pemuda dan terkhususnya mulai adanya
rasa persatuan ditiap suku bangsa.
Di
dalam NKRI terdapat beragam suku bangsa dan etnis. Menurut sensus Badan Pusat
Statistik pada tahun 2010, terdapat 1.340 suku bangsa yang mendiami NKRI. Suku
bangsa tersebut tersebar di dalam setiap daerahnya. Suku bangsa tersebut
mempunyai pehamanan terhadap epistemologis dan aksiologis yang berbeda-beda.
Pemahaman epistemologi adalah bagaimana suatu suku bangsa tersebut memiliki
dasar hakikat pengetahuannya, dan dasar hakikat tiap suku bangsa tersebut
berbeda-beda. Pehamaman aksiologi adalah suatu problem dan dasar-dasar dari
nilai yang menjadi suatu pedoman suatu konstruksi sosial yang ada.
Mengingat
akan ragamnya suatu suku bangsa yang terdapat di Indonesia, sumpah pemuda yang
terselenggarakan pada 89 tahun yang lalu menjadi semangat pemersatu suku bangsa
yang ada di Nusantara. Bagaimana suatu peristiwa kongres tersebut mampu
menyatukan setiap permasalahan filosofis yang terdapat di dalam suku bangsa.
Dengan adanya kongres ini perbedaan antara epistemologi dan aksiologi yang
terdapat di dalam setiap suku bangsa mampu menyatu dengan epistemologi dan
aksiologi baru yaitu, tanah air
Indonesia. Setiap paradigma filosofi yang ada menjadi satu dengan adanya
sumpah pemuda ini. Hal inilah yang menjadikan betapa pentingnya sumpah pemuda
ini dalam menyatukan landasan filosofis dari tiap suku bangsa yang terdapat di
Indonesia.
Peran
sumpah pemuda dalam era kontemporer saat ini, juga memainkan posisinya sebagai
semangat persatuan antar perbedaan yang ada. Dengan adanya kemudahan dan akses
media sosial yang tentunya belum ada saat pada 89 tahun lalu, rasa persatuan
terhadap setiap lapisan masyarakat dapat semakin dekat. Apa yang menjadi
permasalahan dari tiap suku bangsa yang ada di Indonesia dapat diakses dengan
mudah oleh satu genggaman. Semua terasa dekat dan semua dapat berinteraksi
dengan mudah. Namun tidak semua memakai kemudahan tersebut untuk hal yang
positif, tetapi juga ada kemudahan tersebut digunakan untuk semakin memecah
belah landasan filosofis yang telah ada.
Maka semua pemuda bangunlah dan
songsong perbedaan dengan semangat persatuan yang ada. Jangan sampai NKRI
terpecah belah oleh yang ingin memecah kita.
0 comments:
Post a Comment