Sunday, February 10, 2013

Takut Tuhan itu Beda

Takut akan Tuhan merupakan kata yang tak asing lagi bagi kehidupan Kristiani. Kata tersebut sering diucapkan oleh orang-orang Kristiani dalam kehidupannya. Pelayan Firman Tuhan juga sering mengangkatnya sebagai tema khotbah/renungan. Namun apa makna “Takut akan Tuhan” tersebut? Bagaimana aplikasinya dalam konteks kehidupan kita?
          Melalui perikop Firman Tuhan dalam Mazmur 19:1-15, kita bisa belajar tentang “Takut akan Tuhan” tersebut dari Daud. Daud menyerukan dan mengingatkan tentang (takut akan) Tuhan. Ia menyemangati untuk tidak takut dengan kehidupan. Ia menunjukkan teladan yang baik.
Mazmur sendiri merupakan tulisan ungkapan, pujian, dan ekspresi beberapa pemazmur. Kata-kata (bahasa) yang dipakai oleh pemazmur seringkali terkesan hiperbola. Hal ini karena Mazmur merupakan kesaksian pengalaman pribadi yang mendalam.
Melalui perikop Firman Tuhan tersebut, Daud ingin menyaksikan Tuhan dalam kehidupannya. Kesaksian tersebut setidaknya bisa kita bagi dalam dua bagian yang jelas. Dalam ayat 1-7, ia menunjukkan keagungan Tuhan (Allah) dalam ciptaan/karya-Nya. Sedangkan dalam ayat 8-15, ia menggambarkan bahwa menaati (ketetapan) Tuhan akan berbuah indah dalam kehidupan.
Jika kita melihat teks aslinya, ada perbedaan penggunaan kata untuk penyebutan Tuhan dalam kedua bagian kesaksian Daud tersebut. Dalam ayat 2-7, Daud menggunakan kata El (Allah sebagai Pencipta,Pengada, dan Permulaan). Sedangkan dalam ayat 8-15, Daud menggunakan kata Yahweh (TUHAN).
Selanjutnya dalam versi Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS), kita menemukan ada perbedaan penerjemahan kata “takut akan Tuhan”. Takut akan Tuhan diterjemahkan sebagai Berbakti kepada Tuhan. Sehingga takut akan Tuhan itu bukanlah seperti rasa takut lain yang kita alami.
Takut akan Tuhan bukan melulu tentang takut berbuat salah dan dihukum. Rasa takut akan Tuhan bisa diartikan sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu untuk kemuliaan Tuhan. Takut akan Tuhan juga berarti Tunduk berserah kepada Tuhan. Serta dengan sadar menaati dan melakukan Firman Tuhan (bandingkan dengan ayat 10: Hukum-hukum/Torah Tuhan).
Jadi, takut akan Tuhan itu beda. Karena takut akan Tuhan itu bukan seperti rasa takut lain yang kta rasakan. Tapi merupakan Berbakti kepada Tuhan dengan kesadaran untuk menaati dan melakukan Firman Tuhan.
Dan karena takut akan Tuhan akan lebih berharga dari apapun. Serta membawa kepada hal-hal yang indah.
Mari menjadi pribadi yang takut akan Tuhan! UOUS


--------------------------------------------------------------------------
Tulisan ini merupakan hasil diskusi dalam Ibadah Pendalaman Alkitab (PA) GMKI Cabang Yogyakarta tanggal 13 Desember 2012. Bertempat di Student Center (SC) GMKI Cabang Yogyakarta. Dan dilayani oleh Gloriansi UH Deta/ Orrie (Kecab GMKI Yogya) sebagai penyampai Firman Tuhan dan pemantik diskusi.

0 comments:

Post a Comment