Papan Nama SC GMKI Yogyakarta

Menyambut setiap orang yang datang ^^

Drama Paskah,

Sebuah Kreasi Refleksi Iman

Suasana setelah Diskusi,

SC Masih tetap Ramai

Proses Membasuh Kaki,

Simbol Pelayanan dan Penyambutan kepada Anggota Baru GMKI

Sidang Pleno 1 BPC 2011-2013,

Forum Pembahasan Program Cabang

Pelatihan Appreciative Inquiry,

Melatih untuk Bergerak dengan Aset!

Pelatihan Kemampuan Dasar Berorganisasi,

Bekal Perserta dalam Berorganisasi

Kongres GMKI ke-33 di Manado,

Forum Pembahasan Nasional GMKI

Delegasi Kongres GMKI ke-33 di Manado,

Pejuang dan Penyumbang Pemikiran

Usaha Dana Kaos GMKI,

Kreasi Pengumpulan Dana untuk Kebutuhan Delegasi Kongres ke-33

Kecab Palembang-Kecab Jogja,

Keluarga dalam Tuhan dan GMKI

Berkunjung ke Rumah Senior,

Upaya untuk Menjaga Relasi

Stand Expo Pergerakan di FT UGM

Upaya Pengenalan dan Aksi Pelayanan Perguruan Tinggi

Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM,

Bentuk Aksi Pelayanan Masyarakat dari GMKI

Refleksi dan Ziarah Hari Pahlawan,

Upaya Mengenang dan Membangkitkan Semangat Para Pahlawan

Monday, January 15, 2018

Natal Nasional GMKI di Sumba, Dubes Palestina Akan Hadir Memberikan Pesan Perdamaian

JAKARTA –  Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) akan melaksanakan Sarasehan Nasional Mahasiswa dan Masyarakat Desa di Waikabubak, Sumba Barat, dan Natal Nasional GMKI di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, pada hari Kamis (18/1) sampai Sabtu (20/1) mendatang.
Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI, Sahat Martin Philip Sinurat mengatakan bahwa kegiatan Natal Nasional dilaksanakan sesuai dengan konteks persoalan yang saat ini sedang dihadapi oleh masyarakat.
"Tahun lalu GMKI mengadakan Natal Nasional di Samarinda, sebulan pasca terjadinya bom di Gereja Oikoumene yang menelan korban jiwa. Kami saat itu mengajak Dubes Palestina untuk berkunjung ke gereja tempat terjadinya peristiwa bom dan disana Dubes memberikan pesan perdamaian agar bangsa Indonesia tidak terpecahbelah dan menjaga keharmonisan berdasarkan Pancasila," uja Sahat.
Sahat melanjutkan, "tahun ini Natal Nasional GMKI dilaksanakan di Pulau Sumba, karena pemerintah kita saat ini sedang fokus membangun masyarakat desa. Selain itu, masih ada sekelompok pihak yang ingin memecah bangsa kita. Maka kami mengajak masyarakat kita untuk belajar dari masyarakat desa tentang bagaimana kehidupan yang harmonis, damai, dan bergotongroyong.
Kegiatan Natal akan diikuti 1000 orang peserta dan bertemakan "Berdamailah Dengan Semua Ciptaan".
"Secara khusus Dubes Palestina yang baru, akan hadir untuk memberikan pesan perdamaian di depan para undangan yang berasal dari berbagai lembaga dan agama. Beliau sangat senang untuk hadir dan berbagi pengalaman dengan masyarakat Sumba," kata Sahat.
Sahat menyampaikan, "melalui Natal Nasional ini, GMKI ingin memberikan pesan bahwa kita sebagai satu bangsa Indonesia harus dapat berdamai satu sama lain, menjaga persatuan dan tidak terprovokasi dengan informasi hoaks dan isu SARA. Apalagi saat ini suhu politik semakin tinggi dan ada sekelompok pihak yang tidak malu-malu menggunakan isu agama, etnis, ataupun lainnya untuk meraih dukungan."
Selain Natal Nasional, GMKI juga melaksanakan acara Sarasehan Nasional Mahasiswa dan Masyarakat Desa yang dihadiri oleh Menteri Desa PDTT Eko Putra Sandjojo, Satgas Dana Desa Bibit Samad Riyanto, Putri Pariwisata 2016 Lois Merry Tangel, dan beberapa pembicara lainnya.
“Kami berharap agar kegiatan ini dapat merumuskan langkah-langkah baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga perdamaian dan kerukunan di tengah masyarakat kita yang beragam,” tutupnya.

Wujudkan Desa Berdaulat dan Mandiri, GMKI Laksanakan Sarasehan Nasional Mahasiswa dan Masyarakat Desa di Sumba

JAKARTA –  Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) akan melaksanakan Sarasehan Nasional Mahasiswa dan Masyarakat Desa di Waikabubak, Sumba Barat, dan Natal Nasional GMKI di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, pada hari Kamis (18/1) sampai Sabtu (20/1) mendatang.
Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI, Sahat Martin Philip Sinurat mengatakan bahwa kegiatan sarasehan bertujuan untuk mempertemukan mahasiswa dan masyarakat desa agar terbangun kesadaran bersama untuk membangun desa.  Melalui kegiatan ini diharapkan juga ada rumusan bersama untuk menciptakan desa yang berdaulat dan mandiri. 
“Kami melihat bahwa saat ini ada sebanyak 122 daerah tertinggal dan jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 27,77 juta orang dengan 17,10 juta orang yang tinggal di daerah pedesaan. Melihat kondisi ini mahasiswa harus semakin peka dan turut terlibat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di pedesaan,” kata dia.
Dalam sarasehan ini akan ada beberapa pembicara yang menyampaikan materi tentang membangun desa berdaulat dan mandiri, serta pengembangan potensi desa berbasis pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Selama ini mahasiswa mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) dalam proses perkuliahan di kampus. Sudah ada upaya dari kampus untuk mendekatkan mahasiswa dengan desa. Oleh karena itu pemerintah perlu membuat kebijakan lebih lanjut agar mahasiswa dapat terjun lebih dalam membangun desa," saran dia.
Sahat mengungkapkan bahwa kegiatan sarasehan ini akan diikuti sebanyak 500 peserta dari Aceh hingga ke Papua yang terdiri dari mahasiswa, perwakilan masyarakat, pendamping desa, aparatur desa dan anggota GMKI seluruh Indonesia.
Acara Sarasehan Nasional Mahasiswa dan Masyarakat Desa akan dihadiri oleh Menteri Desa PDTT Eko Putra Sandjojo, Satgas Dana Desa Bibit Samad Riyanto, Putri Pariwisata 2016 Lois Merry Tangel, dan beberapa pembicara lainnya.
“Kami berharap agar kegiatan ini dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa dan masyarakat desa, dan yang paling utama, mahasiswa dan para alumni kampus akan ikut berperan dalam mewujudkan desa yang berdaulat dan mandiri,” tutupnya.