MENGHIDUPI KETELADAN YESUS KRISTUS DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Oleh: Bonifasius
Samongan Uot
Prodi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
(Kader GMKI Cabang Yogyakarta)
PA GMKI Cabang Yogyakarta (Kamis, 14/03/19)
Pertanyaan
refleksi “kalau waktu bisa di ulang, moment apa yang bisa di ulang?”
Dalam kehidupan sehari-hari kita
pernah mengalami kekecewaan sehingga
ketika
segalanya bentuk aktivitas kerja yang kita inginkan. Dalam pergumulan selalu memberi warna setiap langkah perjuangan. Harapan untuk
selalu memperbaiki diri dan relasi dengan Tuhan Yesus maupun sesama menjadi sebuah
resolusi untuk hari esok. Tidak jarang batuan terjal dan jalan berliku harus
tetap dilalui dalam kesendirian sekalipun. Seringkali kita putus asa, hilang
arah dan harapan, seiring dengan sirnanya semangat. Tentu saja kita tidak boleh
mempertanyakan Tuhan dalam keadaan itu, seolah-olah kita lebih tahu dari Dia. Kita diajarkan untuk memahami dan berdoa kepada Tuhan
apakah yang salah dalam langkah kita. Agar kita dapat belajar dan menjadi lebih
baik lagi di masa yang akan datang.
Kita mungkin pernah bertemu dengan orang yang
mempertanyakan iman kita hal ini bisa muncul dari siapa saja, dan dimana saja.
Mengapa mempercayai Yesus Kristeus sebagai Tuhan? Mengapa kita ke Gereja tentu
saja masih banyak pertanyaan lainnya. Sebagai orang percaya, kita diminta
selalu siap sedia dalam memberi pertanggungjawaban iman. Merupakan salah satu
cara, kita harus menggunakan setiap kesempatan untuk tugas penting dalam
kehidupan sehari-hari. Tuntutan memperingatkan kita, sebagai orang percaya,
untuk terus belajar seperti keteladanan Yesus Kritus. GMKI memiliki peran
penting dalam persekutuan iman dan menghadirkan syalom allah tengah-tengah
setiap pelayanannya di Gereja, Perguruan Tinggi dan Masyarakat.
Hal
pertama yang harus kita ingat adalah bahwa Tuhan tidak pernah gagal untuk
melakukan apa yang terbaik bagi semua orang yang terlibat. Dan tidak pernah
mundur dari janji yang telah diberikan pada alkitab, salah satu bukti dari
firman Tuhan ada pada alkitab dalam (Matius
4:1-11) tentang percobaan di padang gurun.
Ketika kita simak kembali mengenai ayat kitab suci tersebut, ada poin
penting dari kisah Yesus
sendiri yaitu bahwa disitu ada percobaan dan keselamatan. Artinya adalah jangan
menjadikan diri kita yang egois terhadap hal-hal yang berkaitan dengan dunia.
Namun kiranya kita memiliki hati seperti yesus, tangan seperti yesus yang siap
untuk menjalani setiap percobaan yang terjadi dalam pergumulan hidup
sehari-hari kita. Inilah teladan yang diberikan yesus kepada kita supaya kita
tetap kuat dalam mengahadapi realita kehidupan ini.
Mungkin
saat ini kita sebagai anggota GMKI mengalami apa yang sudah yesus alami di
padaang gurun, walaupun kenyataannya tidak seperti yang sudah yesus alami
sediri. Tapi dari sana kita belajar menyerahkan seluruh pergumulan kita ke pada
Tuhan dan mohon kekuatan kepada Roh Kudus supaya kita diberi kesanggupan
menanggung beban yang ada. Karena itu, percayalah bahwa berapa ribu godaan pun
yang dilakukan setan tetap tidak akan bisa mengalahkan satu tangan Tuhan yang
menariknya naik sebab hanya kepada Tuhan sajalah kita berbakti. Seperti firman
Tuhan Pada (Matius 4:10) yesus berkata “Enyalah, iblis! Sebab ada tertulis:
Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau
berbakti!”
Tuhan
tidak tidur dan Ia tahu pergumulan kita, Ia tahu penderitaan kita, Teruslah
berdoa, teruslah bina hubungan dengan Tuhan maka apapun masalah kita, Tuhan
tahu dan Ia akan dapat menyelesaikan masalah kita sesuai waktu-Nya, Yesus sahabat kita dan Ia memberikan
masa depan yang indah, ada renacana yang indah di balik masalah yang kita
hadapi. Ketika dalam masalah besar atau kecil, jangan pernah berputus asa saat
kita merasa lemah tak berdaya, justru di sanalah tangan Tuhan bekerja
menjalankan rencana-Nya
yang indah untuk kita. Kiranya Tuhan memberikan jalan keluar untuk masalah
kita, pergumulan kita. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
Tinggilah Iman Kita
Tinggilah Ilmu Kita
Tinggilah Pengabdian Kita
Ut Omnes Unum Sint!