Saturday, March 16, 2019

Menghidupi Keteladanan Yesus Kristus dalam Kehidupan Sehari-hari


MENGHIDUPI KETELADAN YESUS KRISTUS DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI

Oleh: Bonifasius Samongan Uot

Prodi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
(Kader GMKI Cabang Yogyakarta)



PA GMKI Cabang Yogyakarta (Kamis, 14/03/19)

Pertanyaan refleksi “kalau waktu bisa di ulang, moment apa yang bisa di ulang?
Dalam kehidupan sehari-hari kita pernah mengalami kekecewaan sehingga ketika segalanya bentuk aktivitas kerja yang kita inginkan. Dalam pergumulan selalu memberi warna setiap langkah perjuangan. Harapan untuk selalu memperbaiki diri dan relasi dengan Tuhan Yesus maupun sesama menjadi sebuah resolusi untuk hari esok. Tidak jarang batuan terjal dan jalan berliku harus tetap dilalui dalam kesendirian sekalipun. Seringkali kita putus asa, hilang arah dan harapan, seiring dengan sirnanya semangat. Tentu saja kita tidak boleh mempertanyakan Tuhan dalam keadaan itu, seolah-olah kita lebih tahu dari Dia. Kita diajarkan untuk memahami dan berdoa kepada Tuhan apakah yang salah dalam langkah kita. Agar kita dapat belajar dan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Kita mungkin pernah bertemu dengan orang yang mempertanyakan iman kita hal ini bisa muncul dari siapa saja, dan dimana saja. Mengapa mempercayai Yesus Kristeus sebagai Tuhan? Mengapa kita ke Gereja tentu saja masih banyak pertanyaan lainnya. Sebagai orang percaya, kita diminta selalu siap sedia dalam memberi pertanggungjawaban iman. Merupakan salah satu cara, kita harus menggunakan setiap kesempatan untuk tugas penting dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan memperingatkan kita, sebagai orang percaya, untuk terus belajar seperti keteladanan Yesus Kritus. GMKI memiliki peran penting dalam persekutuan iman dan menghadirkan syalom allah tengah-tengah setiap pelayanannya di Gereja, Perguruan Tinggi dan Masyarakat.
Hal pertama yang harus kita ingat adalah bahwa Tuhan tidak pernah gagal untuk melakukan apa yang terbaik bagi semua orang yang terlibat. Dan tidak pernah mundur dari janji yang telah diberikan pada alkitab, salah satu bukti dari firman Tuhan ada pada alkitab dalam (Matius 4:1-11) tentang percobaan di padang gurun.  Ketika kita simak kembali mengenai ayat kitab suci tersebut, ada poin penting dari kisah Yesus sendiri yaitu bahwa disitu ada percobaan dan keselamatan. Artinya adalah jangan menjadikan diri kita yang egois terhadap hal-hal yang berkaitan dengan dunia. Namun kiranya kita memiliki hati seperti yesus, tangan seperti yesus yang siap untuk menjalani setiap percobaan yang terjadi dalam pergumulan hidup sehari-hari kita. Inilah teladan yang diberikan yesus kepada kita supaya kita tetap kuat dalam mengahadapi realita kehidupan ini.
Mungkin saat ini kita sebagai anggota GMKI mengalami apa yang sudah yesus alami di padaang gurun, walaupun kenyataannya tidak seperti yang sudah yesus alami sediri. Tapi dari sana kita belajar menyerahkan seluruh pergumulan kita ke pada Tuhan dan mohon kekuatan kepada Roh Kudus supaya kita diberi kesanggupan menanggung beban yang ada. Karena itu, percayalah bahwa berapa ribu godaan pun yang dilakukan setan tetap tidak akan bisa mengalahkan satu tangan Tuhan yang menariknya naik sebab hanya kepada Tuhan sajalah kita berbakti. Seperti firman Tuhan Pada (Matius 4:10) yesus berkata “Enyalah, iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Tuhan tidak tidur dan Ia tahu pergumulan kita, Ia tahu penderitaan kita, Teruslah berdoa, teruslah bina hubungan dengan Tuhan maka apapun masalah kita, Tuhan tahu dan Ia akan dapat menyelesaikan masalah kita sesuai waktu-Nya, Yesus sahabat kita dan Ia memberikan masa depan yang indah, ada renacana yang indah di balik masalah yang kita hadapi. Ketika dalam masalah besar atau kecil, jangan pernah berputus asa saat kita merasa lemah tak berdaya, justru di sanalah tangan Tuhan bekerja menjalankan rencana-Nya yang indah untuk kita. Kiranya Tuhan memberikan jalan keluar untuk masalah kita, pergumulan kita. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
Tinggilah Iman Kita
Tinggilah Ilmu Kita
Tinggilah Pengabdian Kita
            Ut Omnes Unum Sint!

0 comments:

Post a Comment