REVOLUSI
MIGAS
Rencana kebijakan
pemerintah yang hendak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah alat
represif yang menghantui kehidupan masyarakat kecil. Fakta yang tak terbantahkan bahwa rencana ini
merupakan sebuah bukti kegagalan rezim SBY-Boediono dalam mengupayakan sektor
migas sebagai alat penopang kesejahteraan rakyat sebagaimana amanat UUD 1945.
Perekonomian kita yang digagas oleh para pemikir rezim telah mendorong
liberalisasi yang mengorbankan kepentingan nasional terutama dengan meletakkan
harga diri dan martabat serta kesejahteraan rakyat pada mekanisme pasar yang
liar.
Penolakan di seantero
negeri atas sikap pemerintah ini telah menciderai rasa keadilan masyarakat
dimana sekali lagi rakyat dipaksa menjadi tumbal dari kebijakan yang tidak pro
rakyat. Ditengah derasnya korupsi dan kehidupan mewah pejabat publik baik di
pemerintahan maupun anggota DPR masyarakat dipaksa menelan pil pahit kenaikan
BBM. Rasa keadilan yang telah hilang dari penyelenggara Negara dan elit politik
memaksa masyarakat hidup dalam penindasan yang sistemik. Tidak ada bandingnya
penindasan sistemik ini dengan aksi mahasiswa dan masyarakat yang menyuarakan
kegelisahan mereka terhadap krisis besar di republik ini.
Melihat realitas ini,
maka kami Kelompok Cipayung Yogyakarta dengan ini menyampaikan sikap sebagai
berikut:
1. Menolak
keras rencana kenaikan BBM
2. Mendesak
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat agar mencabut UU no 22 tahun 2001 dan
mendorong elemen bangsa untuk kembali ke UUD 1945 dengan semangat dasarnya
menjadikan sektor migas sebagai salah satu alat perjuangan dalam memberi
kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
3. Mendesak
agar pemerintah segera melakukan nasionalisasi aset-aset vital di sektor migas
dan meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gas dalam negeri dengan membuka
ladang sumber-sumber minyak baru.
4. Menolak
tegas seluruh sistem penyelenggaraan Negara yang telah terkontaminasi oleh
virus neo liberalisme di Indonesia
5. Mengecam
dan mengutuk keras sikap represif aparat keamanan terhadap para demonstran
khususnya mahasiswa di berbagai daerah.
Mengingat bahwa
perjuangan menuju kedaulatan rakyat dan
kemandirian ekonomi merupakan sebuah gerakan yang besar maka kami mengajak
seluruh elemen bangsa: mahasiswa, kaum buruh, kaum tani dan nelayan, para
pedagang pasar, tukang becak, dan masyarakat pada umumnya untuk menyatukan
aspirasi secara lebih terbuka. Mendorong setiap elemen rakyat yang secara
sistemik telah dikorbankan oleh ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola
Negara agar melawan dengan cara-cara yang sepatutnya baik secara bersama maupun
pribadi. Suarakan perlawanan dengan lantang dan terbuka melalui cara yang dapat
ditempuh untuk menunjukkan bahwa rakyat adalah penguasa sah dari republik ini.
Revolusi Migas adalah sebuah gerakan bersama yang patut diwujudkan untuk membangun
ketahanan nasional dan mewujudkan kesejahteraan bersama seluruh lapisan
masyarakat sesuai dengan semangat Pancasila dan UUD 1945.
Diam hanya akan menjadi
alasan besar bagi penguasa untuk semakin menekan dan menindas rakyat dengan
kebijakan yang tidak pro rakyat. Maka segera mengambil langkah yang patut dan
menyuarakan aspirasi serta membangun solidaritas sosial adalah sebuah
keharusan. Bangkit dan Bergerak!
Salam Solidaritas! Salam Revolusi!
Kelompok
Cipayung Yogyakarta:
Himpunan Mahasiswa Islam(HMI)
Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia(GMNI)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia(PMII)
Perhimpunan Mahasiswa Katolik
Republik Indonesia(PMKRI)
0 comments:
Post a Comment