Wednesday, April 21, 2021

Cerminan Kartini GMKI, Wahyu Irawati Mengandalkan Komitmen dan Pelayanan dalam Dunia Akademik dan Menulis



Kepribadian dalam perjalanan setiap orang sangatlah penting. Sekalipun karakter terbentuk sejak usia dini, akan sangat menentukan kehidupan seseorang. Siapa pun dia, apa pun pekerjaannya, ketika dia memiliki karakter positif, itu akan lebih baik daripada orang yang tidak berkarakter. Oleh karena itu, sangat diperlukan investasi pada kepribadian positif ini sejak usia dini agar dapat menjadi modal perjalanan hidup. Sama halnya dengan Wahyu Irawati, seorang dosen Biologi di Fakultas Pendidikan Universitas Pelita Harapan, yang juga aktif dalam dunia menulis. Beliau mengandalkan komitmen dan pelayanan sejak masih duduk di bangku perkuliahan, salah satu tempat belajar dalam menempah karakter tersebut adalah GMKI. 

 

Wahyu Irawati yang kerap disapa dengan "Ira" ini merupakan lulusan Agronomi di UPN Veteran Yogyakarta pada tahun 1986, dan melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di UGM jurusan Mikrobiologi. Tidak hanya kuliah, Wahyu Irawati dulunya juga aktif di organisasi ekstra seperti GMKI. Dengan modal ajakan teman baik saudarinya, Wahyu Irawati mengikuti Mapper GMKI Cabang Yogyakarta tahun 1987. "GMKI adalah rumah kedua saya, dulu ya pas masih kuliah cuma bolak-balik rumah-kampus-GMKI tok" ujar Wahyu Irawati. GMKI di mata Wahyu Irawati adalah tempahan sebagian dari karakter positifnya, tidak hanya tempat berorganisasi biasa, tetapi membentuknya menjadi pribadi yang memiliki prinsip yang kuat. Ketika mengenang kembali masa-masa di GMKI Yogyakarta, Wahyu Irawati banyak bercerita mengenai masa mudanya yang beliau habiskan dengan hal-hal yang positif seperti menjadi Sie Dana di suatu kepanitiaan yang mengharuskan beliau mencari dana dengan menitipkan makanan di Rumah Makan, dan berkeliling menaiki sepeda untuk menyebarkan proposal ke rumah senior GMKI Yogyakarta, tidak hanya itu pada saat menjadi panitia natal GMKI, Wahyu Irawati dan teman-temannya yang lain sangat gencar mencari dana sehingga mereka harus berkreativitas lebih seperti mengolah makanan, kadang berjualan di depan Wisma Imanuel atau dititipkan ke rumah makan dengan keuntungan per buah nya itu sekitar 500 perak. “Dulu saya selalu yang cerewet nagihin uang ke temen-temen biar uang kas dan dana tetap stabil, sampe ya temen-temen saya tuh kalau ada keperluan organisasi atau kepanitiaan yang mendadak langsung inget saya dan berterimakasih karena cerewet saya bermanfaat sehingga uang di kas itu banyak hehehe....” ujar Wahyu Irawati sembari mengingat masa muda nya kala itu.

 

Hal yang masih Wahyu Irawati ingat adalah ketika di GMKI tidak hanya sekedar tempat untuk berorganisasi tetapi menjadi tempat berkumpulnya persaudaraan kristen yang mempererat tali persahabatan, juga belajar public speaking yang menjadi bekal di kehidupan akademik ini. “Di GMKI itu gimana ya kalau bicara soal tatib itu wah lamanya minta ampun, bisa sampe pagi. Ga terlalu ngerti juga sih cuma yang saya dapat adalah public speaking disana bagus, walaupun saya tidak suka politik tapi saya suka ngobrol, dan disana ditata gimana cara ngobrol yang berbobot. Selama 4 tahun pun di GMKI, saya diajarkan lebih pada mengabdi dan berkomitmen, dan itulah prinsip yang saya pegang sampe sekarang. Seseorang yang serius di GMKI terlihat dari tahun mapper (aktif) hingga kapan ia keluar, itu terlihat apakah GMKI menjadi tempat main atau pelayanan baginya” jelas Wahyu Irawati. Selain menjadi dosen yang memiliki komitmen untuk menyeimbangkan pengajaran, penelitian, dan pengalaman, Wahyu Irawati juga aktif menulis di website yang khusus menulis segala sesuatu mengenai Biologi terutama Biologi Murni. Wahyu Irawati juga aktif menulis secara intens sejak tahun 1997 dari tugas akhir yang menjadi perhatian bagi dosennya di jenjang perkuliahan S3, semenjak itu Wahyu Irawati menjadi lebih sering menulis dan share ke orang lain.

 

Jika komitmen dan pengabdian ada pada diri wanita, maka ia akan menjadi wanita yang hebat” jawab Wahyu Irawati ketika diberi pertanyaan mengenai wanita khususnya kartini-kartini muda GMKI. Hendaknya wanita tetap elegan dengan menyeimbangkan semuanya, tidak muluk-muluk. Komitmen dan pengabdian menjadi apa yang Wahyu Irawati pegang hingga kini pun berasal dari tempat yang beliau sebut sebagai “rumah keduanya” yaitu GMKI. Tidak hanya itu, tetapi untuk tetap fokus pada apa yang dikerjakan juga menjadi poin penting bagi keberlangsungan dari komitmen itu sendiri. Begitu juga dengan berkat Tuhan, akan ada dan selalu ada, sehingga sebagai orang kristen harus tetap setia dan tidak kalah dengan hal-hal duniawi.

0 comments:

Post a Comment