Papan Nama SC GMKI Yogyakarta

Menyambut setiap orang yang datang ^^

Drama Paskah,

Sebuah Kreasi Refleksi Iman

Suasana setelah Diskusi,

SC Masih tetap Ramai

Proses Membasuh Kaki,

Simbol Pelayanan dan Penyambutan kepada Anggota Baru GMKI

Sidang Pleno 1 BPC 2011-2013,

Forum Pembahasan Program Cabang

Pelatihan Appreciative Inquiry,

Melatih untuk Bergerak dengan Aset!

Pelatihan Kemampuan Dasar Berorganisasi,

Bekal Perserta dalam Berorganisasi

Kongres GMKI ke-33 di Manado,

Forum Pembahasan Nasional GMKI

Delegasi Kongres GMKI ke-33 di Manado,

Pejuang dan Penyumbang Pemikiran

Usaha Dana Kaos GMKI,

Kreasi Pengumpulan Dana untuk Kebutuhan Delegasi Kongres ke-33

Kecab Palembang-Kecab Jogja,

Keluarga dalam Tuhan dan GMKI

Berkunjung ke Rumah Senior,

Upaya untuk Menjaga Relasi

Stand Expo Pergerakan di FT UGM

Upaya Pengenalan dan Aksi Pelayanan Perguruan Tinggi

Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM,

Bentuk Aksi Pelayanan Masyarakat dari GMKI

Refleksi dan Ziarah Hari Pahlawan,

Upaya Mengenang dan Membangkitkan Semangat Para Pahlawan

Friday, August 30, 2013

Berdoa yang Baik,Berdoa untuk Baik

Pengajaran tentang hal berdoa dikutip secara khusus oleh Matius. Doa merupakan ritus penting bagi orang Yahudi. Seperti kita tahu bahwa Injil Matius ditulis untuk orang/umat Yahudi.

Di sini yang penting adalah perspektif kita tentang doa. Apa yang kita pikirkan saat kita mendengar kata doa?
Doa bisa berarti mengucap syukur, permohonan, penyerahan, berkaitan dengan apa yang kita terima dan apa yang kita mohon kepada Tuhan. Doa bisa berarti berkomunikasi dengan Tuhan atau hubungan pribadi batiniah dengan Tuhan. Doa juga bisa diartikan kekuatan dan roh orang beriman. Ya, ternyata doa itu penting dalam kehidupan orang beriman.

Lalu bagaimana doa yang berkenan bagi Tuhan?

Doa kita seringkali seperti didominasi dengan list/daftar permohonan dan ucapan syukur jarang ditemukan. Jawaban doa dari Tuhan sebenarnya ada tiga. Yakni: Ya, Tidak, Tunggu Nanti.
Kemudian hari, doa seolah berubah menjadi bargaining position dengan Tuhan. Kita menjadi “bos” yang memerintah.

Dalam Injil Matius 6:5-15, Tuhan Yesus mengajarkan kita bagaimana cara kita berdoa yang baik dan benar. Doa seharusnya menjadi waktu khusus dalam hidup kita dan tidak terlalu bertele-tele. Doa seharusnya diawali dengan ucapan syukur dan sanjungan kepada Tuhan (penyerahan diri kepada Tuhan). Lalu sampaikan permohonan kita, refleksi dengan meminta pengampunan dosa dan perlindungan Tuhan, serta diakhiri lagi dengan sanjungan dan penyerahan kepada Tuhan.

Dalam Matius 7:7-10, tertulis tentang hal pengabulan doa. Ternyata Tuhan mengabulkan yang baik/terbaik untuk kita. Meskipun hal yang baik tersebut tidak selalu sesuai dengan keinginan.

Dalam film  “Evan Almighty”, kita bisa berefleksi bahwa saat Tuhan akan memberikan hal yang baik bagi kita, Tuhan tidak langsung memberikannya begitu saja. Ada banyak cara yang dipakai Tuhan untuk memberikan yang baik dan terbaik untuk kehidupan kita.

Doa Bapa Kami sebenarnya bukan dimaksudkan untuk menjadi hafalan saja. Tapi merupakan contoh doa yang diajarkan Tuhan Yesus.

Dalam perikop tentang hal pengabulan doa, “mintalah” bisa dimaknai dengan mintalah apa saja sesuai keinginan hatimu dengan jujur dan bebas. Tidak sepenuhnya merupakan sesuatu hal yang sakral, tradisi, dan formal. Yang terpenting dalam doa kita adalah fokus kita pada Tuhan.





------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
* Tulisan ini merupakan hasil diskusi  Ibadah Pendalaman Alkitab (PA) GMKI Cabang Yogyakarta tanggal 22 Agustus 2013. Bertempat di Student Centre GMKI Cabang Yogyakarta. Dipandu oleh Victor Ivan Christiantoni (Sekfung Kerohanian, BPC GMKI Cabang Yogyakarta MB. 2011-2013) dengan MC Oland Abago (Kabid Akspel, BPC GMKI Cabang Yogyakarta MB. 2011-2013).